Rabu, 30 Juni 2010

Tentang Hari Baik



 
 
Dalam tradisi Jawa biasanya mencari "Hari Baik" merupakan salah satu tahapan Pernikahan. Ada perhitungan yang mesti dilakukan, entah bagaimana cara hitungannya saya sendiri tidak memahami dan tidak mengerti.

Biasanya dalam tradisi jawa, bulan Sura tidak baik untuk melangsungkan pernikahan. Menurut mama saya pun seperti itu, katanya tidak baik bila menikah di bulan itu.

"aduh mama... masa sih ma?? ko' aku ga percaya ya??"

Saya sendiri pun tidak mempercayai akan hal tersebut, menurut saya semua hari itu baik, langgeng tidaknya suatu pernikahan tergantung dari masing2 pribadi yang menjalankannya.

Hanya saja terkadang karena ingin menghargai pendapat orangtua, tidak sedikit yang meng-iya-kan akan hal tersebut.
Sewaktu nonton acara Mama Dedeh & A'a di tv, dijelaskan bahwa semua hari itu baik, tidak ada hari yang buruk atau hari sial, hanya saja baiknya akad nikah dilakukan pada hari Jumat itupun semata-mata karena hari jumat hari baik (sayyidul ayyam), tapi bukan berarti kalau tidak melakukan dihari jumat menjadi tidak baik.

Jadi... kembali lagi ke niat awalnya. Bagaimana caranya menjaga keharmonisan setelah menikah, karena pernikahan itu bukanlah akhir segalanya melainkan selamat datang kehidupan dan *masalah
(*maksudnya masalah : akan banyak godaan dan cobaan yang dihadapi nantinya).

Kalau niat awal baik pasti akhirnya pun baik...


[wq]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar